Rabu, 28 Agustus 2013

Sejarah Vespa Masuk Indonesia

Sejarah Vespa Masuk Indonesia

Sekelumit sejarah Vespa masuk ke Indonesia pada tahun 1960 melalui ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) PT Danmotors Vespa Indonesia/DVI di Pulo Gadung Jakarta yang sekarang sudah tidak aktif lagi (sekarang dipegang oleh PT Sentra Kreasi Niaga/SKN sebagai dealer utama saja.  Note: Bukan importir atau distributor eksklusif).

  

Vespa saat itu mempunyai prestise yang sangat tinggi, terbukti dengan harga vespa saat itu setara dengan harga sebuah rumah tipe standar.  Seiring dengan penetrasi Honda ke pasar dunia yang turut menggoyahkan berbagai merk motor, Indonesia ternyata tidak luput dari fenomena tersebut.  Vespa menjadi salah satu merk sepeda motor yang ‘tergusur’ oleh motor Jepang, meski pada awalnya harga vespa Sprint saat itu bahkan sedikit lebih mahal daripada motor Honda CB 200 Twin Cakram yang saat itu merupakan motor Honda paling mahal.

 Daftar Harga 

 

Ada banyak kajian mengapa vespa kesulitan menggenjot kuantitasnya di Indonesia baik sejak awal hingga hari ini.
  • Sebenarnya segmentasi pasar Vespa tidak terlalu diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas (bisa dilihat pada daftar harga di atas) karena ada beberapa tipe motor merk lain yang jauh lebih mahal sehingga masalah harga bukan merupakan alasan.   Mungkin lebih karena bentuk vespa yang khas rupanya hanya disukai orang-orang tertentu saja.
  • Prestise vespa juga turun karena ada perusahaan farmasi yang memakai vespa sebagai kendaraan operasionalnya yang mengakibatkan konsumen enggan memakai vespa karena tidak mau dikira penjual obat.
  • Vespa bersama sebagian besar motor klasik lainnya sedunia tergeser oleh motor Jepang yang lebih irit, praktis, dan murah sementara vespa tidak menawarkan perubahan teknologi dan model yang cukup berarti.
  • Kondisi sebagian besar vespa di Indonesia saat ini banyak yang tidak terawat.  Jika kita melihat ada sepeda motor dituntun di jalan karena mogok, hampir selalu dipastikan itu adalah vespa.  Otomatis persepsi kualitas vespa dipandang masyarakat semakin rendah, tidak peduli seberapa mahal harganya.   Survei MarkPlus Professional Services bersama SWA di 5 kota besar di Indonesia menunjukkan bahwa persepsi kualitas Vespa berada di bawah Honda dan Yamaha.
Salah satu usaha perbaikan image oleh merk ini, mungkin, adalah dengan mengeluarkan vespa mewah beroda tiga berdesain lux berharga setara dengan sebuah mobil.

PT. DANMOTOR merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri dimana persaingan dalam pasar produk-produk industri semakin ketat dan tajam, sehingga untuk dapat memenangkan persaingan ini PT. DANMOTOR menerapkan strategi pemsaran yang baik agar dapat memposisikan produknya pada segmen yang jelas, pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai prinsip yang sama dalam menetapkan strategi pemasarannya , begitu pula dengan PT. DANMOTOR dalam menerapkan stategi pemasaran untuk produknya.
Diantara tahun 1952 - 1968 scooter VESPA yang dibuat dan dirakit oleh perusahaan PIAGGIO di Italia dipasarkan di Indonesia oleh beberapa perusahaan, diantaranya oleh "The East Asiatic Company", perwakilan Jakarta.

Dalam bulan Maret tahun 1968 sebuah perusahaan swasta nasional Indonesia bernama PT. DANMOTOR Indonesia didirikan dalam bentuk joint venture antara perusahaan Denmark dan perusahaan Indonesia. Perusahaan ini bertindak sebagai sole agent di Indonesia untuk kendaraan roda dua scooter merk VESPA yang dibuat oleh PIAGGIO.

Perusahaan ini juga membentuk jaringan pemasaran diseluruh Indonesia beserta fasilitas servis dan penyediaan suku cadang. Pabrik perakitan di bangun di jalan Jendral Sudirman, Jakarta untuk merakit kendaraan yang di import dari Italy dalam bentuk semi-knocked down.

Dalam tahun 1970 didirikan PT. DANMOTOR INDONESIA dalam rangka undang-undang Penanaman Modal Asing di Indonesia dan perusahaan baru ini mengambil alih semua kegiatan PT. DANMOTOR INDONESIA. Ditahun 1971 kegiatan perakitan dipindahkan ke pabrik yang baru yang terletak di jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara.

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, maka sejak tahun 1976 semua komponen termasuk body telah dibuat sendiri didalam negeri kecuali engine parts dan beberapa bagian kecil dari komponen masih harus diimport dari luar negeri.

Pabrik yang berada di Pulo Gadung terdiri atas 2(dua) bagian yaitu bagian manufacturing yang memproduksi komponen dan bagian Assembli yang melakukan pekerjaan perakitan.

Pabrik di bangun diatas areal tanah seluas 68.400M2 yang terdiri dari pabrik, gudang dan kantor. Direksi perusahaan yang dipegang oleh bangsa Indonesia, begitu pula dengan tenaga staff dan operator, kecuali ada 2 tenaga ahli asli berkebangsaan Amerika dan Inggris sebagai tenaga ahli.

Tanggal 31 juli 1998 terjadi PHK besar-besaran, oleh karena itu produksi ditutup sementara. Untuk sekarang bulan Januari 2006 dengan nama PT. DANMOTOR INDONESIA dengan jumlah karyawan 170 orang.


 Iklan" media cetak yg turut mendongkrak Penjualan iklan ini di buat oleh Nuradi, pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1926




 

 

 

 


 


 

 

Foto" PT. DANMOTOR INDONESIA

 
 Workshop PT. DANMOTOR INDONESIA


 


 

 

 


 

 


 

 

 

 

 




 

















 


Foto" Perakitan Vespa Di PT Danmotor Vespa Indonesia

 

 

 

 


 


 


 

 (sumber: foto http://vespa-indonesia.web.id/index.php?topic=13624.105)

ini beberapa kutipan Artikel tentang PT Danmotor Vespa Indonesia:

 Judulnya Special report plant tour PT Danmotor Vespa Indonesia. Small is Beutiful
       Kapasitas produksi hanya puluhan unit per hari. kondisi ini justru memantapkan quality control. Produk prima menjadi andalan vespa mempertahankan pasar scooter.
       Sebelum era motor cub (bebek) di Indonesia, scooter menjadi pilihan utama kendaraan harian yang andal, praktis, dan efisien. Pada dekade 1970-1980an, PT Danmotor Vespa Indonesia (DVI), ATPM Vespa/Piaggio ini mengalami masa keemasan. Jumlah produksi 500an unit per hari ludes terserap pasar. Hasil yang dipetik, DVI dapat memodernisasi pabrik di pulogadung Jakarta, termasuk mengirim karyawan "berguru" ke Italia, negara asal Vespa/Piaggio.
       Seiring gencarnya penetrasi pabrikan jepang dengan varian bebek, reputasi scooter pun surut. ditambah terpaan krisis moneter 1997/1998, DVI mengalami pukulan dahsyat. Rasionalisasi dan perampingan usaha pun tidak terhindari (PHK). Termasuk "menyewakan" sebagian unit pabrik untuk kebutuhan kawasaki. Praktis DVI bagaikan small company.
       Secara kalkulasi, produksi sekarang yang berjumlah 500an unit sebulan jauh dari ideal. Untunglah DVI pabrik lengkap (walau hanya) dengan 200an SDM andal, jaringan distribusi dan layanan after sales merata. keuntungan lain, rendahnya rasio pekerja dengan kapasitas produksi memungkinkan kontrol kualitas secara sempurna.
       Untuk bahan baku dipilih yang terbaik. Aluminium diimpor dari Australia, Lembaran besi dari jepang, meski sebagian ada hasil produksi PT. Krakatau Steel, Cilegon. "Bahan lokal juga baik", tegas Rudy P.Siahaan, Manager Service and Parts DVI. (namanya kq mirip2 bro rudymarcomin ya bro, hehehee becanda).
       sekecil apa pun kesalahan produksi komponen, langsung dinyatakan reject dan haram dipakai," ujar Rudy saat menemani Motoriders berkeliling pabrik Danmotor, Senin (10/3) lalu. proses produksi menerapkan prinsip ban berjalan. intinya terbagi dalam tiga bagian dan semuanya dengan dukungan peralatan dan mesin yang memadai meski sebagian berasal dari tahun 1980an.
       Pada unit "die casting" terdapat mesin berdaya tekan 700 ton. di sini diproduksi komponen pendukung seperti handle bar,brake drum, cylinder head, clutch side, sampai fly wheel. Jumlahnya mencapai 15.000 kepin per bulan, sebagian untuk onderdil.
       Pada bagian "metal stamping", ada mesin heavy press bertekanan 400 ton. Di sini dibuat ratusan item komponen. umumnya untuk melengkapi sektor bodi dan rangka seperti cover atau dek depan, cover samping, dsb. Satu unit lagi khusus membuat bagian yang terpenting seperti blok mesin dan crankcase. Di sini reject sering terjadi karena tuntutan presisi tinggi. sedikit hitungan meleset akan mengganggu performa scooter," jelas Rudy.
       Selanjutnya ke "assembly shop", pada unit ini semua komponen disatukan dengan sistem pengelasan maupun pembautan biasa. khusus bodi dan frame, menempuh proses bonderizing untuk menghilangkan kotoran dan karat sebelum pengecatan. Di saat bersamaan, komponen mesin dirangkai. Sebagian besar "jeroan" mesin memang masih impor. Dapur pacu ini kemudian dicoba satu per satu, tanpa kecuali. satu mesin dijaga satu karyawan untuk menjamin segalanya sempurna. (kyk buat ferarri ya bro, one man one car. hehee).
       Seluruh komponen lalu disatukan hingga terbentuk bodi utuh. Proses ini berlangsung pada satu jalur. Setiap scooter menempuh final inspection. hanya yang sempurna yang layak dipasarkan. jika ditemui kesalahan harus diperbaiki.
       Meski hanya membuat dua varian , Excel dan Exclusive,prosesnya terkesan lambat. "tapi hasilnya sempurna, terbukti dari sedikitnya keluhan konsumen pemakai vespa, meski sudah memakai selama bertahun-tahun," bangga Rudy.


STRATEGI DEFENSIF DVI (artikel tambahan di box bawahnya).
    Melesunya pasar scooter membuat DVI memilih strategi defensif. ATPM ini berhati-hati mengembangkan varian baru. model lama dipertahankan meski life circlenya sudah cukup lama. Sementara pabrikan lain rajin mengeluarkan varian baru.
       "Pasar responsif terhadap scooter model lama, walau desainnya monoton. Sebenrnya varian modern pernah kita tempuh seperti Corsa, namun kenyataannya pasar kurang menerima," kata Titus TP. Sali, Manager Marketing DVI.
       Karenanya, DVI perlahan mengubah selera pasar agar tidak bertahan pada old scooter. Palagi generasi scooter cukup menjanjikan bagi scooterist muda dengan desain stylish, terlebih ditunjang CVT. (oya bro pada halaman belakang yaitu hal 125 pada edisi ini ada komparasi harga motor baru yg dipasarkan di Indonesia dari Aprilia hingga Zongshen, nah DVI selain memasarkan Excel dan Exclusive, mereka jg memasarkan ET4, Liberty150, DNA, dan X9 dr Italia).
       menurut Titus, meski cuma kebagian ceruk kurang dr 1% pasar nasional, tapi DVI tetap melangkah maju. pengembangan tidak hanya di re-desain, tapi diikuti peningkatan teknologi.
 empat tahun kemudian (2007) DVI benar2 tutup. bahkan di edisi ini pula terdapat artikel kecil "Danmotor sulit berantas imitasi", yg memaparkan parahnya tingkat pemalsuan suku cadang vespa tp DVI gak bs mengantisipasi secara hukum krn sukucadang palsu gak mencantumkan nama Danmotor. tapi sekarang suku cadang itulah pelengkap suku cadang Danmotor yg makin langka di pasaran dan VIVO (second line up Danmotor spareparts).
       Oke bro selanjutnya kl ada info n poto2 ttg NV ERIKA (importir lambretta sejak 50an), PT Gunung Slamet (Importir vespa 60an sebelum DVI lalu menjadi main dealer Danmotor di Jakarta, Johar Motor di jl Siliwangi Depok deket rumah ane, Yudha Vespa (Main dealer vespa Yogya), Suraco Djaja (Main dealer vespa Bandung), Aneka Motor (ada di jalan siliwangi dkt kebun raya dkt bogor Aquarium, dealer vespa pertama di bogor), dan satu lagi main dealer di Cirebon (berdasarkan flickr Pak Jorgen) ayo sama sama kita lengkapi. Semoga sejarah dan perjalan vespa di Indonesia tidak terlupakan. 

Pada Era Sekarang:

SKN lewat Sun Motor melakukan import skutik dan motor dari groupnya Piaggio. Termasuk di dalamnya brand Piaggio – Vespa – Gillera – Aprilia – Scarabeo.

 Piaggio membuka pabrik di Vinh Phuc, Vietnam dengan memproduksi skutik untuk pasaran Asia Tenggara

 

 Kabar tentang bakal masuknya pemegang brand Piaggio ke Indonesia santer.
Piaggio secara resmi masuk ke Indonesia lewat PT Piaggio Indonesia dengan membawa beberapa varian skutik Piaggio dan Vespa yang di produksi dari Vietnam. Motor tersebut adalah Piaggio Zip, Liberty dan LX. Harga-harga yang ditawarkan secara signifikan turun, salah satunya karena skutik ini di import dari Vietnam.
Untuk perawatan skutik-skutik Piaggio Vietnam ini bakal di dukung oleh jaringan PT Piaggio Indonesia secara nasional. Untuk peluncuran dan stand di Pekan Raya Jakarta PT Piaggio Indonesia sama sekali tidak menampilkan dan menjual skutik yang d iimport langsung dari Italy. Namun untuk kedepannya import seluruh skutik Piaggio dari Italy pun akan dilakukan langsung oleh PT Piaggio Indonesia.



 Salam Vespa Indonesia!

Sumber:
- Milik Pak Jorgen Kroner http://www.flickr.com/photos/23839632@N05/sets/72157603950724279/
- http://vespa-indonesia.web.id/index.php
- http://arantan.wordpress.com/2011/06/12/kronologis-piaggio-di-indonesia-dan-masa-depannya/
- http://motorlama.com/vespa-1946-sekarang.php

Sejarah Vespa di Seluruh Dunia

Sejarah Vespa

Vespa adalah merk scooter dari Italia. Vespa didirikan tanggal 23 April 1946 di Florence di bawah perusahaan induk Piaggio & Co. SpA yang bermarkas di Pontedera Italia.   Piaggio merupakan perusahaan pembuat kendaraan roda dua terbesar di Eropa dan terbesar ke-empat dunia ditinjau dari sisi penjualan.
Sejak awal produksi, skuter Vespa telah terkenal akan cat yang melekat kuat, body motor yang terbuat dari baja tekan, penutup mesin yang punya estetika (yang sekaligus bisa menyembunyikan mekanisme mesin maupun gemuk atau kotoran yang menempel), papan pijakan kaki rata (yang menyediakan perlindungan kaki), dan tameng depan struktural yang sekaligus melindungi pengendara dari terpaan angin maupun air dari depan.    Tidak diragukan lagi, Vespa merupakan skuter pertama yang secara global meraih kesuksesan.
Inspirasi desain Vespa (dan Lambretta) dianggap diambil dari skuter buatan Nebraska, Amerika yaitu skuter Cushman Airborne A53 berwarna hijau zaitun (di kemudian hari justru Cushman menjadi pabrik di bawah lisensi Vespa)  yang sebelum PD2 banyak berkeliaran di Italia sebagai transportasi militer Amerika karena taktik perang NAZI saat itu yang menghancurkan jalan dan jembatan di Dolomites (daerah sektor Alps) dan perbatasan Austria.   Pada Perang Dunia I dan II, perusahaan pendahulu Vespa (Piaggio) memfokuskan pada produksi pesawat pembom.  Mungkin itu yang menjadi alasan mengapa Pontedera menjadi target dan akhirnya dihancurkan oleh bom Sekutu.  

Penampakan Cushman 


 
  Ekonomi Italia pun lumpuh dan keadaan jalan yang hancur saat itu tidak mendukung pembangunan kembali pasar mobil.   Enrico Piaggio, putra pendiri Rinaldo Piaggio, memutuskan untuk meninggalkan bidang penerbangan dalam rangka mengatasi kebutuhan mendesak Italia akan sarana transportasi yang modern namun cukup terjangkau oleh rakyat.  Enrico Piaggio melalui pabriknya di Biella sebenarnya telah memproduksi motor-scooter (1943-1944).   Prototipe ini didesain oleh insinyur Piaggio yaitu Renzo Spolti bersama Vittorio Casini dan diberi kode MP5 (Moto Piaggio 5), yang kemudian oleh para pekerja dinamai “Paperino” yang berarti “Donald Duck”.   Enrico Piaggio tidak menyukai desain ini kemudian meminta insinyur Corradino D’Ascanio untuk me-review proyek tersebut dan mendesain kembali sesuatu yang berbeda, dengan pengembangan teknis dan model.   Meskipun tidak suka, namun 100 unit Paperino telah diproduksi yang sekarang hanya dimiliki oleh para kolektor (salah satunya ada di Indonesia).  (Spesifikasi Paperino : Dua tak, Silinder tunggal, Bore 50 mm, Stroke 50 mm, Kapasitas 98 cc, Girbox continuous speed-variator, Transmisi rantai atau cardan, Top speed 60 km/h,  Suspensi 2 pipa berpegas, Rem tromol, Ban 4.00-10)
Insinyur aeronautika Corradino D’Ascanio (bergabung dengan Piaggio tahun 1934) yang mendapat tugas pendesainan kembali tersebut sebelumnya bertanggung jawab akan desain, konstruksi, dan menerbangkan helikopter modern pertama Agusta.    D’Ascanio sebelumnya telah dimintai konsultasi oleh Ferdinando Innocenti untuk mendesain kendaraan yang sederhana, kuat, dan terjangkau, mudah dikendarai laki-laki maupun wanita, bisa memuat penumpang, dan tidak membuat pakaian pengendaranya kotor (maka keluarlah Lambretta pertama).    Karena suatu hal, D’Ascanio bermasalah dengan Innocenti kemudian menyerahkan desainnya kepada Enrico Piaggio.
D’Ascanio membuat rancangan yang simple, ekonomis, nyaman dan juga elegan.   D’Ascanio memang  memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru karena ia sendiri sebenarnya benci dan tidak dapat mengendarai sepeda motor roda dua karena dianggapnya berat, kotor, dan tidak tangguh.    Maka ia mengambil gambaran dari keahliannya di bidang teknologi pesawat terbang.   Dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis.   Garpu depan seperti ban pesawat yang sedang mendarat dan mudah untuk penggantian ban.   Hasilnya adalah sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.
Tahun 1945, tahun dimana Indonesia mendapatkan kemerdekaannya, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya berupa sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong.  Yang mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur.  Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, sang insinyur merancang papan penutup kaki pada bagian depan.  Proyek ini dipimpin langsung oleh Corradino d’Ascanio sehingga hak paten pun segera dapat mereka kantongi.
Tahun 1946, selesailah prototipe skuter dengan seri MP 6 (Moto Piaggio 6). Saat sang boz Enrico Piaggio melihat prototipe MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon).    Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan tersebut diberi nama “Vespa” (=tawon).   Vespa menurut bahasa Latin dan Italia memang berarti tawon.Pada tanggal 23 April 1946, jam 12 di kantor pusat untuk penemuan, model dan pembuatan Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Ministry of Industry and Commerce) di Florence, Piaggio e CSpA mengambil paten untuk “sebuah sepeda motor yang kompleks, bagian dan elemennya rasional, yang digabungkan dengan frame yang dilengkapi tameng lumpur,  dan casing yang menutupi seluruh bagian mekanis “.   Pada bulan Desember hak paten tersebut disetujui.   Pada musim semi 1946, tiga belas contoh pertama MP6 yang diproduksi massal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia muncul.

 Penampakan MP6



Setelah debut publik di Milan Fair 1946, lima puluh pertama dijual perlahan, mungkin karena harganya untuk segmen atas seperti ketika pertama kali diintroduksi ke Indonesia.    Penjualan vespa tahun 1947 sejumlah 2.500 unit, lebih dari 10.000 unit pada tahun 1948, 35.000 unit pada akhir tahun 1949, lebih dari 60.000 unit pada tahun 1950, dan lebih dari satu juta unit pada tahun 1956 yang membuktikan bahwa bentuk ‘tawon’ tersebut sangat bisa diterima oleh masyarakat saat itu.  Selain kesuksesan Italia dalam menjadi perintis bentuk motor ala ‘tawon’ itu, bahasa Italia juga mendapatkan kosa kata baru, yaitu “vespare” yang berarti pergi ke suatu tempat menggunakan Vespa.
Antara tahun 1960-an hingga 1970-an, Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.  Produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India — selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng.   Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj.   Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super.   Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa.




 Pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.  Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikitpun mampu menyaingi Piaggio.  Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU.  Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an.  Ada yang menganggap bahwa fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya.   Bahkan saat mereka terbilang melakukan ”revolusi” bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.  






Produk GS 150 kala itu sangat populer sehingga hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an.   Kala itu vespa ini dikenal sebagai Vespamore (di Indonesia dikenal sebagai vespa Ndog / telur atau vespa Kongo).    Kemudi dan lampu sorot seri ini mulai dibuat menyatu dan bentuk pantatnya benar-benar masih membulat yang menjadi ciri khasnya.





 Vespa secara garis besar terbagi dalam dua ukuran, “largeframe” dan “smallframe”.    Vespa smallframe terdiri dari versi 50 cc, 90 cc, 100 cc, dan 125 cc.   Semua menggunakan mesin yang diturunkan dari model 50 cc tahun 1963.   Vespa largeframe di 125 cc, 150 cc, 160 cc, 180 cc, dan 200 cc menggunakan mesin yang diturunkan dari mesin 125 cc yang didesain ulang produksi akhir tahun 1950-an.    Vespa largeframe berevolusi menjadi PX di akhir 1970-an dan diproduksi dengan versi 125 cc dan 150 cc sampai Juli 2007.    Smallframe berevolusi menjadi PK pada awal tahun 1980.
Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa dengan mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Grand Turismo dan Vespa PX 150.   Vespa bukan hanya sekedar skuter tapi menjadi salah satu icon besar orang Italia.

Berikut ini adalah tahun rilis masing-masing model Vespa (dari tahun 1944 hingga 1980) :

Vespa MP5 & MP6 Prototipe – 1944 hingga 1945
Vespa 98 – 1946
Vespa Corsa – 1947
Vespa 125 – 1948
Vespa GS 150 – VS1 to VS5 Gran Sport – 1955 hingga 1961
Vespa GS 160 – MK1 to MK2 – 1962
Vespa GT Gran Turismo & Sportique – 1962 hingga 1967
Vespa 125 Super & 150 Super VBC – 1965 hingga 1979
Vespa Sprint & Sprint Veloce VLB – 1969 hingga 1979
Vespa SS 180 SuperSport – 1964 hingga 1968
Vespa Rally – 1968 hingga 1972
Vespa 50 & 50 Special – 1964 hingga 1973
Vespa Primavera – 1968 hingga 1976
Vespa PX – 1980 hingga 1982

Berikut ini adalah urutan spesifikasi vespa sejak seri pertama 1946 :

VESPA 98 SERI PERTAMA 1946
MESIN: 2t, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
TENAGA: 3,2 hp pada 4500 rpm.
KECEPATAN: 3 Kecepatan
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto T2 16/17 (model awal), Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Posisi depan 5W 6V, lampu depan rendah 15W 6V, belakang 6V 5W
KLAKSON: 12v 25W
WARNA: Grey (Kode 8003M)
RUST: Red Opaque Fund (Kode 10055M)
TANKI: 5 liter
KECEPATAN: 60 Km / jam
SASIS: V98 1001-2484



VESPA 98 SERI KEDUA 1946
ENGINE: 2t, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
POWER: 3,2 hp pada 4500 rpm
SPEED: Kecepatan 3
POWER SUPPLY: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Front posisi 5W 6V, 15W 6V balok depan rendah, belakang 6V 5W
HORN: 12v 25W
WARNA: Grey metalik (Kode 8000M)
RUST: Dana Buram Merah (Kode 10055M)
TANK: 5 liter
SPEED: 60 Km / jam
CHASSIS: V98






VESPA 98  SERI KETIGA 1947
ENGINE: 2t, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
POWER: 3,2 hp pada 4500 rpm
SPEED: Kecepatan 3
POWER SUPPLY: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Lampu Depan biluce 6V 5W-15 W, 5W belakang 6V
HORN: 12v 25W
WARNA: Grey metalik (Kode 8000M)
RUST: Dana Buram Merah (Kode 10055M)
TANK: 5 liter
SPEED: 60 Km / jam
CHASSIS: V98




VESPA 98 SERI KEEMPAT 1947
ENGINE: 2 kali, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
POWER: 3,2 hp pada 4500 rpm
SPEED: Kecepatan 3
POWER SUPPLY: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Lampu Depan biluce 6V 5W-15 W, 5W belakang 6V
HORN: 12v 25W
WARNA: Abu-abu metalik (8000M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter
SPEED: 60 Km / jam
CHASSIS: V98 terakhir 18079






Vespa 125 Bacchetta (V1T – V14T) 1948-1949
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
SPEED: 3 Speed
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto TA 17 filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil spring, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Hijau metalik (Kode Max Meyer 6000m)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter, subjek
SPEED ‘: 70 Km / jam
FRAME: V1T – V14T

 1948


  1949


 Vespa 125 Bacchetta (V15T) 1950
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
SPEED: 3 Speed
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto TA filter 17B
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil spring, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Hijau metalik (Kode Max Meyer 6000m)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter, subjek
SPEED: 70 Km / jam
FRAME: V15T frame terakhir 104096


Vespa 125 V30T – V33T (1951-1952)
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
POWER: 4,5 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,4:1
SPEED: Kecepatan 3
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto TA filter 17B
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil suspensi semi dan sull hidrolik, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Hijau metalik (6002M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter, subjek
SPEED: 70 Km / jam
FRAME: V30T – V33T 104097-251820

Vespa 125 V30T – V33T 1951


1952


Vespa 125 U VU1T (1953)
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
POWER: 4,5 hp
SAFC: 6,4:1
TRANSMISI: 3 Speed, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 B filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil spring dengan fleksibilitas sull variabel, ganda shock absorber hidrolik pada bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
SISTEM LISTRIK: 6V AC
Lampu depan: lampu pada diameter, stang 95 2 lampu
WARNA: Hijau Pastel (Kode Max Meyer 1.298.6334)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter, subjek
SPEED: 65 Km / jam
FRAME: VU1T 1001-7001


Vespa 125 VM1T – VM2T (1953-1954)
ENGINE: 2-stroke 123,7 cc
Bore: 54 mm.
STROKE: 54 mm.
POWER: 4,5 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,5:1
SPEED: Kecepatan 3
POWER: Porting Piston ke silinder, Dell’orto 18C filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil suspensi semi dan sull hidrolik, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Gray (15048M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter,
SPEED: 75 Km / jam
FRAME: VM1T 001001-085870
VM2T 0085871-0176014

 1953


1954


Vespa 125 VN1T (1955)
ENGINE: 2-stroke 123,7 cc
Bore: 54 mm.
STROKE: 54 mm.
POWER: 4,5 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,5:1
TRANSMISI: 3 Speed, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting yang Piston silinder, Dell’orto 18C filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: pegas kerucut fleksibilitas dan variabel sull peredam hidrolik Efektif ganda, suspensi coil spring biconical dan efek variabel yang fleksibel ganda hidrolik pada bagian belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: 6V AC
LAMPU DEPAN: diameter 105 cahaya, lampu 6V biluce – 25/25W)
LAMPU BELAKANG: 6V – 5W
WARNA: Gray (15048M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter,
SPEED: 75 Km / jam
FRAME: VN1T dari 01.001 ke 050.100







Vespa Struzzo 150 VL1T (1955)
ENGINE: 2-stroke 145,6 cc
Bore: 57mm.
STROKE: 57 mm.
POWER: 5,4 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,3:1
TRANSMISI: 3 Speed, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 18 D dengan filter udara
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: pegas kerucut fleksibilitas dan variabel sull peredam hidrolik Efektif ganda, coil spring koaksial variabel fleksibilitas biconical ke hidrolik shock belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: Bersama 6V AC dan DC 6V (6V baterai – 7 Ah) DI kumparan alternator, eksternal dan rectifier 32 W
LAMPU DEPAN: diameter 105 cahaya, lampu 6V biluce – 25/25W Posisi + 6V lampu – 3W)
LAMPU BELAKANG: 6V – 5W
HORN: 6V – 10W
WARNA: Gray (15048M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter, subjek
SPEED: 83 km / h
FRAME: VL1T 1001-17000





Vespa 150 GS VS1T (1955)
ENGINE: 2-stroke 145,6 cc
Bore: 57mm.
STROKE: 57 mm.
POWER: 8 hp pada 7500 rpm
SAFC: 07:01
TRANSMISI: 4 Kecepatan, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting silinder Piston, Dell’orto UB23S3 dengan filter udara
RODA: 3.50 × 10
SUSPENSI: coil fleksibilitas pegas kerucut dan variabel Double bertindak shock absorber hidrolik sull, coil fleksibilitas musim semi variabel koaksial biconical ke hidrolik shock belakang
Rem: Drum depan (ventilasi dengan 59), belakang drum (ventilasi sebesar 59)
SISTEM LISTRIK: Bersama 6V AC dan DC 6V (6V baterai – 12 Ah) DI kumparan alternator, eksternal dan rectifier 32 W
LAMPU DEPAN: diameter 115 cahaya, lampu 6V biluce – 25/25W Posisi + 6V lampu – 3W)
LAMPU BELAKANG: 6V – 5W (+ 6V – 10W model dengan lampu rem)
WARNA: Grey metalik (Kode Max Meyer 15005M)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 12 liter termasuk cadangan.
SPEED: 101 km / h
FRAME: VS1T dari 001.001 menjadi 0013,300 (tahun 1955)







VESPA JERMAN
 

Vespa Hoffmann
Pada tahun 1950 Vespa dibuat di bawah lisensi oleh pabrik Hoffmann di Lintorf. Apa yang disebut “Hoffmann”-Vespa yang tersedia dengan pergeseran-stick dan kemudian dengan perubahan kabel terkontrol-gear. Pada tahun 1954 model “Königin” (ratu) diperkenalkan dengan cahaya-fender dan lampu pada handlebar. Bagian Mesin dan bagian tubuh yang paling identik dengan model fender-cahaya italian.
Jacob Oswald Hoffmann adalah pemilik pabrik sepeda di Lintorf, sebuah kota yang terletak di Utara Dusseldorf. Dia membangun sendiri pabrik tersebut dengan membeli sebidang tanah yang diatasnya telah berdiri beberapa gedung bekas pabrik pacul/cangkul setelah berakhirnya perang.   Suatu ketika pada awal 1949 ia mendapati beberapa foto vespa hasil jepretan wartawan berada diatas meja kerjanya. Dari sini ada perbedaan yang fundamental, kemudian Hoffman mencari tahu lebih banyak mengenai objek foto tersebut.
Kesempatan datang saat di Frankfurt Show, dimana Hoffmann dan pihak Vespa bertemu langsung untuk pertama kalinya.   Dari sana kemudian Hoffmann berkeinginan membangun pabrik Vespa di Lintorf.   Ia kemudian mengajukan kepada Piaggio untuk diberikan lisensi membangun Vespa bagi pasar Jerman.
Piaggio sangat mendukung permintaan Hoffmann tersebut.   Mereka kemudian melihat secara langsung kemungkinan akan pasar Vespa di Jerman dan mendapatkan bahwa Vespa dapat diterima oleh pasar Jerman. Langkah berikutnya adalah mereka mengadakan pendekatan kepada beberapa importir, akan tetapi para importir tersebut tidak ada yang berminat.   Penundaan ini diminimalisir dengan mempercepat penandatanganan kesepakatan kerjasama diantara keduanya dan mulailah Hoffmann sebagai pemilik lisensi utama atas produk Vespa untuk seluruh Jerman Barat juga sebagian pasar Vespa di bagian Utara negara tersebut dan berhak atas export ke Belanda, Belgia serta Denmark.  Pertanggung jawaban penjualan untuk wilayah bagian Selatan negara tersebut ditangani oleh Vespa Marketing GmbH di Frankfurt.   Tahun 1950, vespa Hoffmann telah diproduksi di Jerman.
Vespa tersebut ternyata cepat populer di Jerman, media massa mengangkatnya sebagai produk yang inovatif dan stylist serta memuji Piaggio atas ciptaannya berupa kendaraan transportasi roda dua yang sangat menarik.   Tahun 1953, pabrik Hoffmann telah memproduksi lebih dari 400 unit Vespa setiap minggunya.   Akan tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya angka produksi menurun hingga setengahnya.  Dalam kondisi perekonomian Jerman yang tidak menguntungkan tersebut, Hoffmann percaya akan jalan keluarnya yaitu tetap pada jalur kompetisi dan ia berinisiatif menciptakan Vespa dengan performa yang lebih bagus.
Kemudian (pada 1954) ia menciptakan Vespa dengan sebutan model “Königin” (ratu) yang terlihat gagah dengan ditambahkan sentuhan krom serta lampu depan dan lain sebagainya. Biaya pengembangan Konigin ternyata sangat mahal, dan membahayakan kondisi keuangan Hoffmann.  Pembuatan skuter jenis baru lainnya juga menjadikan kerjasama antara Hoffmann dengan Piaggio terputus, memasuki awal tahun 1955 kongsi keduanya bubar.







Vespa Messerschmitt

Piaggio kemudian menjalin hubungan dengan Messerschmitt Co., yang kemudian mengeluarkan produksi Vespa pertama di tahun 1955.  Mereka mengeluarkan dua model yaitu 150 Touren 1-2 dan GS 1-3 yang diklaim lebih dahsyat.    T1 dan T2 mempunyai ban 10 inchi dan merupakan mesin 150 pertama.  T2 mempunyai kabel kontrol terbuka / terlihat di luar.  GS1 mirip dengan T2 dengan kabel kontrol terbuka dan ban 10 inchi tipe tertutup.  Hanya tersedia warna silver (kecuali model yang dieksport ke UK).   Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957.






 Vespa GmbH Augsburg
Setelah itu berdirilah Vespa GmbH Augsburg, perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt.   Kedua model yang dibuat saat kongsian dengan Messerschmitt (150 Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi.  Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958.   Produk vespa Augsburg antara lain T1-2 125, T3-4 150, GL, Sprint, GS4.   T3 mempunyai kabel kontrol tertutup seperti pada GS3 dan mempunyai roda 10 inchi.   Model Jerman spesial 125 T1 dan T2 mempunyai ban 8 inchi dan 150 T4 mempunyai ban 10 inchi sangat mirip dengan model Italia VNA-VBB.  Panel samping pada model Italia memang kurang diperhatikan.  Kelistrikan diubah dari AC menjadi DC dan memberikan peluang untuk memasang mesin seri-P pada rangka ini.   GS4 merupakan suksesor dari GS3 yang masih tradisional.   Model ini hanya berwarna putih dan diubah sistem kelistrikannya dari AC tanpa batere menjadi DC dengan batere.   Mereka juga melakukan hal yang sama terhadap GL dan di kemudian hari model Sprint yang dibangun paralel.   Indikator dipasang di panel samping sementara switch, klakson, dan tipe reting tidak diubah.   Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan scooter dan produksinya yang sudah tidak terlalu banyak.  Pada kelanjutannya Jerman kemudian mengimpor Vespa langsung dari Italy.





VESPA PRANCIS


Vespa 50 dengan Pedal
Vespa di Prancis diproduksi oleh perusahaan ACMA (Ateliers de Construction de Motocycles et Automobiles) di bawah lisensi perusahaan induk di Italia.  Hukum Prancis saat itu memungkinkan anak berumur 14 tahun mengendarai sepeda motor, karena itu lahirlah vespa 50 dengan pedal pada tahun 1970 yang membuat vespa ini bisa pula dikayuh dengan kaki (seperti sepeda) saat kehabisan bensin di jalan.







Vespa ACMA

Vespa ACMA pada awal 1950an sudah menggunakan batok lampu di setang tetapi masih terpisah dengan speedometer.   Setelah itu batok lampu disatukan dengan speedometer dengan desain yang eksotik.







Vespa 150 TAP
Merupakan vespa yang diproduksi di Prancis untuk keperluan perang.   Vespa dimodifikasi untuk mengangkut senjata M20 (M20 75 mm recoilless rifle) yang digunakan pada tahun 1950an oleh AU Prancis (French Airborne Forces /Troupes aéroportées/TAP).  Diproduksi oleh pabrik Ateliers de Construction de Motocycles et Automobiles (ACMA), perusahaan di Prancis yang diberi lisensi oleh Vespa pada tahun 1956 hingga 1959.
Dilengkapi dengan senjata bazoka handal M20 buatan Amerika yang ringan, anti tank, dan anti hentakan balik saat ditembakkan karena adanya gas propelan.   Bobotnya sangat ringan jika dibandingkan dengan meriam standar 75mm lainnya tetapi masih mampu menembus baja berketebalan 100 mm dengan hulu ledak yang disebut HEAT (High Explosive Anti tank).   Skuter akan dijatuhkan dari udara dengan parasut dobel, masing-masing dikawal oleh dua orang sebagai satu tim.  Jadi, dibutuhkan lima parasut untuk setiap tim agar bisa membawa 2 orang kru, senjata, amunisi, dan dua skuter.  Bazoka akan dimuat di satu skuter, sementara amunisi dimuat di skuter satunya.  Barulah mereka segera melaju untuk mendekati musuhnya, meskipun rumornya mereka lebih sering mendorongnya daripada menaikinya. :)  Selain itu, karena tidak adanya jenis perangkat recoilless rifle yang dirancang untuk ditembakkan dari skuter, bazoka ini harus dipasang pada tripod yang juga dimuat oleh skuter, sebelum ditembakkan.  “Vespa Bazoka” ini dibandrol dengan harga sekitar $500 sementara harga M20 jauh di atasnya.  Sekitar 800 skuter ini dikerahkan dalam Perang di Aljazair (1954 – 1962).
Spesifikasi :
* Panjang: 6 kaki 10 inchi (2.08 m)
* Berat: 114.5 lb (52 kg)
* Bazoka: bisa dipegang tangan kanan
* Jangkauan: (HEAT) 7000 yard (6.4 km)
* Kecepatan peluru: (HEAT) 1000 kaki/detik (300 m/detik)
* Peluru: 75 × 408 mm. R
* Kaliber: 75 mm. (2.95 inches)
* Berat sekeliling:
o HE: 21.86 lb (9.92 kg)
o HEAT: 20.54 lb (9.32 kg)
o Asap (T40, WP): 22.61 lb (10.26 kg)
* Penetrasi baja: 4 inches (100 mm)














VESPA INGGRIS
Perusahaan Douglas dari Kingswood, Bristol, memulai produksi sepeda motor pada tahun 1907.   Pada tahun 1948, perusahaan tersebut bangkrut.   Ketika berlibur di Italia, Managing Director Claude McCormack melihat sebuah Vespa dan segera membuat perjanjian dengan Piaggio untuk memproduksi vespa di bawah lisensi di Bristol.
Model Rod 1951-1955
“Rod” adalah istilah retro mengacu pada mekanisme perubahan gigi.   Skuter ini dipasarkan hanya sebagai “Vespa 125″ dengan spek Piaggio 1949 yang baru saja diganti.   Namun produksi baru terealisasi pada April 1951.   Batok lampu depan dipindahkan ke perisai untuk menghormati peraturan penerangan lokal (mungkin maksudnya agar tidak silau di mata pejalan kaki).






Model G 1953-1954
Sama dengan model sebelumnya dengan perubahan kabel gir.




GL2 1954-55
Mesin dengan transfer port twin yang up to date dipasang di sasis 1949 yang diperbarui.









42L2 1955-1956
Akhirnya menggunakan sasis gaya baru dan batok lampu dipindahkan ke setang.





92L2 1956-1959
Merupakan modifikasi dari 42L2 dengan perubahan pada tanki yang diperbesar kapasitasnya dan ceruk di bawah pengendara yang lebih cekung.





102L2 1957
Merupakan vespa 92L2 dengan mesin 150cc yang diimpor dari Piaggio.   Hanya segelintir dibuat dan merupakan buatan tangan.









 152L2 1959-1960
Sebuah model benar-benar baru diperkenalkan sekitar satu tahun setelah Piaggio.  Bagian belakang casing dibangun dalam dua bagian dengan jahitan di bagian tengah dan pembawa mesin sekarang tidak terpisahkan dengan bak mesin. Ketika permintaan melampaui pasokan, sejumlah model Piaggio setara (yang VNA) diimpor.






Sportique 1961-1965
Douglas menyetop produksi vespa 125cc dan membangun pengganti model Piaggio 150cc (VBB).    Dalam upaya menghentikan laju penurunan penjualan, sejumlah edisi spesial dengan aksesoris yang masih tergolong standar pun dikeluarkan.   Bisa dilihat Supreme 1962 silver dan Grand Luxe warna emas.   Pada tahun 1965, sebelum produksi Vespas berhenti, sempat dirilis Grand Tourer dalam warna merah marun metalik.





232L2 1962
Salah satu model Vespa 125cc yang diproduksi dalam jumlah sangat kecil pada tahun 1962.







 VESPA AMERIKA

Vespa 100 Sport

 

Vespa 50



 Vespa Allstate




Vespa Sear



VESPA BALAP

Pada 1947 muncul Vespa 98 tipe Corsicana 98cc menggunakan karburator 17 mm tipe sport.





Pada tahun yang sama, 1947, keluar Vespa 98 tipe Korsika (Circuit) 98cc.

Pada 1949, Vespa sebenarnya mulai mendapatkan tempat yang baik di sirkuit balap, dengan vespa Corsa 125 balapnya  “telaio di lega” (sasis campuran) GP racer.



Pada tahun 1949 juga keluar Vespa 125 Circuit

Vespa Montlhéry merupakan skuter legenda, diproduksi tahun 1950 untuk memecahkan rekor dunia di sirkuit Prancis.  Berhasil mencatatkan 17  rekor dalam 10 jam.   Vespa ini mempunyai daya tahan streamline dan merupakan skuter balap kecepatan di tanah yang memecahkan lebih dari tujuh belas rekor dunia termasuk lari 1 jam dengan kecepatan rata-rata 134km /jam, lari 100 mil dengan kecepatan rata-rata 129.7km / jam; dan lari 1.000 mil dengan kecepatan rata-rata 124.3km / jam!





Vespa 125 Sei Giorni (enam hari) digunakan oleh Joseph CAU untuk memenangkan balapan.

 Vespa Siluro (=Torpedo) atau disebut juga Catfish (=Lele) merupakan salah satu mesin Vespa yang mengguncangkan dunia kendaraan multi-silinder.   Didesain oleh desainer handal Piaggio yaitu D’Ascanio dengan fitur spesial berupa counter-opposing pistons, maka Siluro menjadi Vespa super-streamline yang menggunakan mesin twin horizontal-menentang 124,5 cc dan menghasilkan lebih dari 17 HP pada 9500 rpm.   Pada 1951, Siluro dikendarai oleh Dino Mazzoncini memecahkan rekor kilometer di 21,4 detik dengan kecepatan rata-rata 171,1 124.3km /jam.



Vespa PX

Vespa PX salah satu legenda skuter dari pabrikan Piaggio Italia. Piaggio pertama kali memproduksi Vespa PX tahun 1975 dengan varian 125 cc , 150 cc, dan 200 cc bermesin 2 tak transmisi manual. Masa produksi PX berlangsung hingga 33 tahun, dihentikan tahun 2008 karena dianggap tidak memenuhi standar emisi gas buang.








Pada tahun berikutnya LML Star yang berbodi PX  bermesin 2 tak dan 4 tak diproduksi LML yang berbasis di India untuk mengisi permintaan pasar Eropa dan Amerika. LML pernah menjalin kerja sama produksi dengan Piaggio sejak tahun 1984 hingga 1999.




Piaggio melalui media release menyatakan akan memproduksi kembali Vespa PX tahun 2011, bahkan pada EICMA Show di Milan Vespa PX ikut dipamerkan.   Piaggio akan memproduksi Vespa PX 125 dan 150 bermesin 2 tak mengunakan desain yang sama dengan PX sebelumnya. Perubahan hanya pada penggunaan bahan seater yang lebih baik, penambahan electric starter disamping kick starter, dan head lamp yang lebih terang. Menghadapi rencana ini LML menyatakan tidak khawatir karena LML dibanderol lebih murah ketimbang PX, selain itu LML berencana akan memproduksi LML star dengan fuel injection. Pelana baru untuk Vespa PX memiliki desain dan pelapis serba baru, ideal untuk berboncengan, mengakomodasi pengendara dari semua statures, dan menawarkan kenyamanan serta kontrol kendaraan.   Suspensi depan khas PX yang merupakan bagian intrinsik dari Vespa bekerja sama dengan pegas coil dan dual shock absorber memberikan efek hidrolik berkendara yang unik.   Mesin ‘klasik’ 125cc dan 150cc silinder tunggal 2-tak siap melesatkan setiap pengendara Vespa PX2011.   Suhu mesin dijaga dengan forced air cooling. Pengapian mengandalkan CDI dengan starter elektrik dan kaki.   Gearbox manual empat percepatan khas Vespa PX jelas jadi bagian paling menggoda adrenalin buat mereka pecinta skuter yang lebih menginginkan hentakan.     



Di saat merk lain sibuk mengembangkan desain motor yang berbeda dari sebelumnya (kadang bahkan mesin yang sama diberikan desain body yang berganti-ganti), perusahaan Vespa di bawah Piaggio ini  tetap mempertahankan style-nya.   Vespa PX dengan bentuknya yang khas, bagaimanapun, telah mendapatkan hati para penggemarnya.

Model Vespa
Ada 138 model Vespa dengan versi yang berbeda-beda.  Saat ini, ada 5 seri yang diproduksi, yaitu: PX klasik dengan manual transmission dan modern CVT transmission S, LX, GT, dan GTS.
  • Paperino – model prototipe pertama yang dibuat tahun 1945 di Biella
  • Vespa 150 TAP –Vespa yang dimodifikasi oleh militer Prancis yang dipadukan dengan senjata anti-tank
  • VNC Super 125
  • VBC Super 150
  • VLB Sprint 150
  • VBA Standard 150
  • VBB Standard 150
  • 125 GT
  • V9A
  • VNA
  • VNB 125
  • Vespa U – U untuk utilitaria (bahasa Inggris = ekonomi).  Model tahun 1953 dengan harga 110 mila Lire (sekitar US$175), 7.000 unit telah diproduksi.
  • GS 150
  • GS 160
  • SS 180
  • Standard 90 (3 spd)
  • Standard 50 (3 spd)
  • SS50 (4 spd)
  • SS90 (4 spd)-90 SS Super Sprint
  • 150 GL
  • 90 Racer
  • 125 TS
  • 100 Sport
  • 125 GTR
  • 150 Sprint
  • 150 Sprint Veloce (Vespa Sprint)
  • 180 SS Super Sport
  • Rally 180
  • Rally 200
  • 125 Nuova (VMA-1T) – Pendahulunya Primavera
  • Primavera 125 juga ET3 (versi 3 port)
  • PK 50
  • PK 50 XL
  • PK 50 Roma (Matic)
  • 50 S
  • 50 Special
  • 50 Special Elestart
  • 50 Sprinter / 50 SR (D)
  • 50 Special Revival (Diproduksi dalam jumlah terbatas, hanya 3.000 unit untuk dalam negeri Itali, dirilis tahun 1991)
  • COSA 1 – 125 cc, 150 cc, 200 cc
  • COSA 2 – 125 cc, 150 cc, 200 cc
  • P 80 / P 80 E (Prancis)
  • P 80 X/PX 80 E (Prancis)
  • PK 80 S / Elestart
  • PK 80 S Otomatis / Elestart
  • PK 100 S / Elestart
  • PK 100 S Otomatis
  • PK 100 XL
  • PK 125 XL / Elestart
  • PK 125 S
  • PK 125 E
  • PK 125 Otomatis (transmisi otomatis)
  • P 125 X
  • PX 125 E/Elektrik
  • P 200 E
  • PX 200 E FL
  • PX 200 Serie Speciale (Edisi terbatas hanya 400 unit untuk UK)
  • T5 / Elestart (5 port mesin 125 cc P series)
  • T5 Classic (5 port mesin 125 cc P series)
  • T5 Millennium (5 port mesin 125 cc P series) (Juga edisi terbatas hanya 400 unit untuk UK)
Sekarang
  • ET2 50 – 2-tak
  • ET4 50 – 4- tak
  • ET4 125 (Model Eropa)
  • ET4 150 (Model Eropa)
  • ET4 150 (Model US)
  • ET8 150 (Model Timur)
  • GT 125 (Grand Turismo 125)
  • GT 200 (Grand Turismo 200)
  • GTS 250ie
  • GTS 250 Super – Hanya dijual dalam masa yang singkat di Amerika dimana mesin 278cc yang digunakan pada tipe 300 Super tidak disetujui untuk digunakan publik.  Segera setelah itu digantikan oleh tipe GTS 300 Super.
  • PX 125
  • PX 150 (diintroduksi kembali kepada Amerika  dan Kanada pada tahun 2004)
  • PX 200
  • LX 50
  • LX 125
  • LX 150
  • LXV 50 (merupakan varian dari LX50 dalam rangka peringatan ulang tahun ke-60)
  • LXV 125 (merupakan varian dari LX125 dalam rangka peringatan ulang tahun ke-60)
  • GT 60° 250 cc Limited Edition.  Sebanyak 999 unit diproduksi di seluruh dunia dalam warna yang unik dan masing-masing mempunyai badge yang bersifat peringatan, dipersonalisasi dengan inisial nama pemiliknya.  Dilengkapi fitur lampu pada fender depan, hampir sama dengan GTV 250.
  • GTS 125
  • GTS 250ie
  • GTS 250 / abs
  • GTS 300 (2010)
  • GTS 300 Super (2008)
  • GTV 125 (merupakan varian dari GTS 125 dalam rangka peringatan ulang tahun ke-60)
  • GT60 (merupakan varian dari GTS 250 dalam rangka peringatan ulang tahun ke-60) Dilengkapi fitur lampu pada fender sebagai penghormatan pada Vespa asli.
  • GTV 250 Model standar berdasarkan GTS250ie.   Secara fisik mirip dengan GT60 namun tersedia dalam beberapa pilihan warna.
  • PX 30 125 (Edisi terbatas, hanya 1000 unit yang diproduksi untuk merayakan 30 tahun model P)
  • S 50 dan S 125 model baru 2007, diperkenalkan di Milan Motorshow bulan November 2006
  • S 150 (2008)
  • Zafferano 50 cc dan 125 cc (Edisi terbatas, hanya 200 yang diproduksi)
Hibrid
Piaggio / Vespa juga membangun seri  skuter hibrid.  Dua model masih dikerjakan saat ini, berdasarkan Vespa LX 50 yang cukup populer dan Piaggio X8 125 yang lebih montok.

Vespa 946

Generasi Baru
Vespa 946 merupakan skuter generasi terbaru yang mengadopsi sistem monokok, dengan dukungan mesin berkapasitas 125 cc 3 valve. Pada generasi terbarunya ini, untuk pertama kali dalam sejarah, Vespa tak lagi memakai logam untuk bodi, sebagai pengganti, bodi Vespa 946 menggunakan bahan aluminium alloy.

Sumber :
http://babelfish.yahoo.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Vespa
http://www.vespafans.gr/forum/showthread.php
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3207523
http://ksc-kediri.blogspot.com/2010/03/asal-mula-vespa.html
http://motoradul.wordpress.com/2010/12/13/tahun-depan-vespa-px-lahir-kembali/